Kamis, 21 Oktober 2021

Maaf

Tuan, maaf. Maaf jika aku terlambat menyampaikan semua ini.
Hatiku sakit sekali membayangkan kondisi hatimu saat ini.
Ku pikir apa yang terjadi dahulu itu benar.
Semuanya sudah terekam seperti apa yang kau ucapkan di 2019 lalu, Tuan.
Sungguh, aku masih mengingat semua rinciannya.
Hanya saja aku bersyukur, saat mengingatnya, aku tidak menangis dan merasa sesakit 21 bulan terakhir.



Tuan, sungguh, aku masih tidak bisa paham maksudmu.
Kalau ku pecahkan gelas hari ini dan ku perbaiki 2 tahun kemudian, apa masih sama?
Kurasa tidak.


Tuan, mari beralih.
Ini bukan tentang masa lalu kita,
hanya aku yang kini telah lupa.


Aku lupa pada janji-janji kita
Aku lupa pada hari-hari masa depan yang pernah kita rangkai
Aku lupa pada luka-luka yang dulu pernah ada
Aku lupa pada apa-apa yang menyakitiku dulu
Aku lupa pada kamu,
pada kita,

pada aku yang masih bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar